Sekarang adalah
masa-masanya musim kemarau. Hujan belum turun lagi sejak lama. Langit polos
tanpa awan, kalaupun ada, bukanlah awan pembawa hujan. Cahaya matahari langsung
membombardir tanah, memanasi semuanya seperti dalam oven, kering dan kering.
Air PAM (Perusahaan Air
Minum) memang mengalir, tapi apa yang aku khawatirkan adalah, biasanya ketika 2 hari sebelum hari raya Idul
Fitri, air PAM akan berhenti mengalir; berlanjut hingga musim kemarau berakhir.
Kalaupun mengalir, itu kecil dan terjadinya di waktu tengah malam sampai dini
hari. Seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya.
Bagaimana dengan air
tanah? (Disini populer dengan sebutan Jet
Pump atau Sanyo)
Ada, air tanah memang
ada, tapi mesinnya rusak ; akibat digunakan secara terus menerus (sebagai
sumber air utama) dari Juli 2012 (pertama kalinya dipasang) hingga Mei 2014
(waktu dimana mesin tersebut rusak). Sampai saat ini, mesin tersebut masih
rusak.
Aku pernah menyarankan ortu supaya mesin tersebut hanya digunakan
ketika air PAM berhenti mengalir, tapi tidak digubris. Untuk miemperbaikinya,
memakan biaya yang tidak sedikit.
Yang bisa aku lakukan
sekarang adalah, berharap semoga musim kemarau sekarang tidak berlangsung lama;
seperti musim kemarau tahun 2013 yang hanya berlangsung 1 bulan (kalau tidak
salah).