![]() |
| Sumber: boilsoft.com |
Data Audio dan Video yang tidak dikompres berukuran sangat besar, tentunya akan memakan banyak tempat pula. Oleh karena itulah kenapa perlu dikompres, dan disinilah Codec berperan.
Codec adalah metode untuk menulis (encode) atau membaca (decode) data, khususnya data yang dikompres (compressed). Aslinya, Codec adalah akronim dari compressor-decompressor, tapi kata Codec menjadi umum untuk disebutkan. Itulah yang dilakukan Codec, mengambil data media digital, kemudian meng-compress (untuk disebarkan dan disimpan), atau meng-decompress (untuk ditampilkan atau ditulis kembali ke Codec yang lainnya).
Setelah data Audio dan Video dikompres ke beberapa format yang dibutuhkan, data tersebut perlu untuk dikemas, dipindahkan, dan ditampilkan; itulah kegunaan kemasan (container) yang terdiri dari berbagai format. Sebuah kemasan dapat berisi beberapa format Codec yang berbeda, baik Audio maupun Video-nya.
Contoh Codec Video
1. MPEG-1
2. MPEG-2
3. MPEG-4
4. DivX
5. Xvid
6. H.264/AVC
7. H.263
8. WMV
Contoh Codec Audio
1. MP3
2. AAC
3. MPEG-2/4
4. AMR
5. WMA
Contoh Kemasan Video
1. AVI
2. MP4
3. MPEG-1
4. MPEG-2
5. WMV
6. FLV
7. MOV
8. MKV
9. 3GP
Contoh Kemasan Audio
1. MP3
2. AAC
3. MKA
4. OGG
5. M4A
6. WMA
Ada juga nama Codec yang sekaligus dengan kemasan, seperti MPEG-1, MPEG-2, MP3, AAC, dan WMA. Masih banyak Codec dan kemasan yang tidak bisa disebutkan disini. Keduanya akan terus berkembang seiring perkembangan teknologi informasi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar