![]() |
| Sumber: gadtime.com |
Kemajuan teknologi sekarang
ini mendorong manusia untuk lebih jauh lagi menguak rahasia alam semesta.
Setelah berhasil mendarat di Bulan dan meneliti dunia luar terdekat bumi
tersebut, planet Mars adalah sasaran berikutnya. Sampai sekarang penelitian terhadap
planet merah yang dikatakan mirip dengan bumi itu terus berlanjut. Para ilmuwan
berusaha menemukan teknologi yang dapat membuat manusia bisa tinggal disana.
Berbagai konsep dibuat, tapi
yang paling radikal adalah konsep terraforming, yang artinya
"pembumian". Mars akan dipermak menjadi seperti bumi. Permukaannya
akan dibuat bisa ditanam tumbuh-tumbuhan, sehingga terdapat oksigen; lalu
terbentuklah atmosfer, dari situ terjadilah siklus hujan; lama-kelamaan hujan
tersebut membentuk lautan dan menyediakan air bagi kehidupan.
Meskipun sepertinya masuk
akal, tapi apakah karakter Mars sendiri mendukung konsep tersebut? Mars
memiliki karakter yang mirip dengan Bumi, bukan sama dengan Bumi. Gravitasi
Mars terlalu kecil untuk menahan atmosfer yang komposisinya sama dengan bumi.
Sedangkan atmosfer adalah paling vital untuk menopang kehidupan. Kalaupun
berhasil menanam tumbuhan atau mengalirkan air di permukaannya, itu tidak akan
bertahan lama, karena gravitasi memegang peranan paling penting untuk menjaga
semua komponen-komponen itu pada tempatnya.
Bisa saja manusia
mengunjungi Mars dan tinggal disana, tapi hanya untuk sementara waktu, seperti
keperluan penelitian. Kesimpulannya, mungkin suatu saat nanti manusia bisa
mengunjungi Mars, seperti mengunjungi bulan yang telah dilakukan oleh para
astronot Apollo 11 di tahun 1969 lalu, tapi menjadikan Mars sebagai Bumi kedua
adalah mustahil, karena manusia tidak akan mampu merubah karakter Mars.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar