Salah satu tips untuk menghemat baterai Smartphone Android adalah, jika ingin menggunakan jaringan HSDPA, didalam pengaturan koneksi internet, pilih "WCDMA only". Jangan pilih "GSM/WCDMA auto", karena ini membuat Smartphone mencari sinyal GSM/WCDMA secara bergantian terus menerus, walau berada di dalam lingkup jaringan WCDMA. Tentunya ini menguras baterai lebih cepat. Dengan memilih "WCDMA only", Smartphone tidak perlu mencari-cari sinyal GSM/WCDMA secara bergantian lagi. Jika memang sedang berada di wilayah yang tidak terdapat jaringan WCDMA, biasanya ditunjukkan di status bar, tinggal pilih secara manual "GSM only", atau "Use only 2G networks". Kalau memang tidak ingin menggunakan jaringan WCDMA, pilih saja "GSM only".
Rabu, 29 Oktober 2014
Senin, 27 Oktober 2014
Efek Teh dan Kopi Terhadap Bau Badan
Ketika aku meminum kopi, badanku mengeluarkan keringat lebih banyak, dan keringatnya lebih bau daripada ketika tidak meminum kopi, khususnya di daerah ketiak. Tapi ketika aku meminum teh, semua itu tidak terjadi. Kopi dan teh sama-sama menyebabkan sering buang air kecil, tapi kopi lebih dari teh.
Minggu, 26 Oktober 2014
Belajar LibreOffice Writer: Memasukkan Bentuk (Shape) ke Dalam Dokumen Writer
Memasukkan bentuk (shape) seperti persegi, lingkaran, segitiga, dan yang lainnya ke dalam dokumen Writer berbeda dengan di Microsoft Office. Di LibreOffice, kita harus membuka Draw dulu untuk membuat bentuk, kemudian memasukannya ke dalam dokumen Writer. Sejujurnya menurutku ini tidak praktis.
1. Ini adalah tampilan utama dokumen LibreOffice Writer. Tidak ada pilihan untuk memasukkan bentuk di dalamnya.
![]() |
2. Jadi kita harus membuka Draw melalui menu di pojok kiri atas. Pilih "Drawing".
![]() |
3. Tampilan utama LibreOffice Draw.
![]() |
4. Sebagai contoh, kita coba memasukkan bentuk persegi panjang.
![]() |
5. Bentuk persegi sudah dimasukkan.
![]() |
Kita dapat mengatur warna utama dan warna sisi-sisinya disini.
6. Persegi panjang ini akan kita ambil untuk dimasukkan ke dokumen Writer. Bisa di-"Cut" atau "Copy".
![]() |
7. Selanjutnya kembali ke Writer, klik kanan di dokumen, dan klik "Paste".
Sabtu, 25 Oktober 2014
Belajar GIMP: Add Border
1. Ini adalah tampilan awal GIMP dengan sebuah gambar yang akan diberi border (pembatas).
2. Klik "Filters" - "Decor" - "Add Border..."
3. Tampilan pengaturan border. "Border X size" untuk mengatur ketebalan sebelah bawah dan atas; "Border Y size" untuk mengatur ketebalan sebelah kanan dan kiri; "Border color" untuk warnanya; dan "Delta value on color" untuk ketebalan border.
4. Tampilan ketika mengklik "Border color", disini aku memilih warna hitam. Jika menginginkan warna lain, bagian ini dapat diutak-atik lagi. Kalau sudah selesai, klik "OK".
5. Kembali ke tampilan ini, klik "OK" untuk selesai.
6. Ini adalah hasil sebuah gambar yang telah diberi border berwarna hitam.
Jumat, 24 Oktober 2014
Suara Luar Angkasa dari NASA
Aku menemukan sebuah video yang menarik di Youtube, yaitu sebuah video yang berisi suara-suara luar angkasa dari NASA. Suara-suara tersebut terdengar aneh dan cukup menakutkan.
Terjemahan keterangan dalam video: "Walaupun sebenarnya luar angkasa adalah ruangan hampa udara, bukan berarti disana tidak ada suara. Suara tidak ada sebagai getaran elektromagnetik. Melalui peralatan khusus dari wahana tanpa awak Voyager NASA, INJUN 1, ISEE1, dan HAWKEYE, menggunakan antena gelombang plasma untuk merekam semua getaran dalam jarak pendengaran manusia (20-20.000 Hertz). Suara yang terekam adalah interaksi kompleks partikel elektromagnetik dari angin matahari, ionosfir, dan magnetosfer planet. Suara disini adalah rekaman asli."
Kamis, 23 Oktober 2014
Tanda Jika Flashdisk Rusak Atau Palsu
Gambar di atas adalah tampilan isi Flashdisk yang corrupt. Corrupt adalah kondisi dimana data-data yang disimpan di dalamnya mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa diakses, hanya bisa terbaca seperti gambar di atas. Penyebab corrupt bisa karena Flashdisk mengalami kerusakan, karena ketika dilepaskan dari komputer, langsung dicabut tanpa di-eject terlebih dahulu; dan karena tegangan komputer yang tidak stabil, seperti pada komputer desktop yang tidak memakai stabilizer atau PSU (Power Supply Unit); selain itu bisa karena Flashdisk tersebut adalah palsu. Flashdisk palsu tampak tidak berbeda dengan yang asli jika dilihat dari luarnya, tapi ketika sudah dimasukkan data-data dari komputer, maka data-data tersebut akan corrupt. Ada juga beberapa Flashdisk palsu yang tidak menyebabkan data-data didalamnya corrupt, tapi kebanyakan Flashdisk palsu menyebabkan corrupt.
Banyak software yang dapat mendeteksi Flashdisk palsu, tapi bisa jadi pembuat Flashdisk palsu tersebut sudah mengetahuinya dan mencari cara untuk mengelabui software pendeteksi tersebut. Maka cara yang paling akurat untuk mengetahuinya adalah ketika sudah menggunakannya. Patut diperhatikan juga bahwa data-data tidak akan langsung corrupt di awal-awal pemakaian Flashdisk palsu, ada sekitar satu bulan pemakaian, baru corrupt itu akan terjadi. Penting juga untuk membeli Flashdisk dari penjual yang terpercaya.
Selasa, 14 Oktober 2014
Walkman
Walkman, itulah istilah populer di Indonesia
untuk menyebut benda ini. Sebenarnya, sebutan "Walkman" merujuk pada
produk populer dari perusahaan asal Jepang, Sony, yang memproduksi benda ini
dengan nama "Walkman". Nama asli untuk benda ini adalah portable
cassette player, yang dalam bahasa Indonesianya adalah pemutar kaset
portabel. Itulah kenapa Sony menamainya Walkman, yang artinya orang berjalan.
Di masa kejayaan kaset, Walkman merupakan benda
yang mahal harganya. Selain memutar musik atau suara dari kaset, juga dapat
menyiarkan siaran radio AM/FM. Ukurannya yang kecil membuatnya disukai banyak
orang. Berbagai macam kaset dijual di toko-toko, mulai dari musik dari
grup-grup band, sampai ceramah, dan beraneka macam lainnya yang intinya adalah
suara. Semuanya masih berbentuk analog.
Fitur "Mega Bass" adalah fitur andalan
Walkman saat itu, membuat suaranya lebih "greget"; Walkman yang
memiliki fitur ini harganya lebih mahal daripada yang biasa. Aiwa dan Sony
memiliki kualitas suara dan fitur Mega Bass yang baik daripada merk lainnya.
Kebanyakan kaset yang dijual adalah orisinil,
meski ada yang bajakannya dengan harga murah; mayoritas orang lebih memilih
yang orisinil, karena kualitasnya jauh diatas yang bajakan, dan harganyapun
masih terjangkau. Dulu aku pernah membeli kaset grup band Linkin Park: Meteora
seharga Rp. 27.500, Avril Lavigne: Under My Skin seharga Rp. 25.000, Greenday:
American Idiot seharga Rp. 23.500, Peterpan: Bintang di Surga seharga Rp.
20.000, dan Dreamband 2004 seharga Rp. 18.000. Semuanya orisinil, dan yang
menarik bagiku adalah kover kasetnya, karena biasanya di dalamnya terdapat info
tentang band tersebut, seperti lirik lagu, anggota, dan yang lainnya. Meski
rata-rata 1 kaset 1 album terdapat 12 lagu, namun bagiku sangat menarik, karena
semuanya berbentuk fisik, dan pastinya orisinil.
Sebenarnya di masa kejayaan kaset, sudah ada
yang berbentuk digital, yaitu CD dengan pemutarnya portable CD player.
Kaset dan CD menjadi simbol persaingan teknologi analog dan digital. Tentu saja
karena digital, kualitas suara dari CD lebih baik daripada kaset, dan pemutar
CD portabel lebih memiliki banyak fitur, seperti pemilihan mode efek suara, dan
yang lainnya. Radio AM/FM? tentu saja ada. Tapi itu masih belum bisa menggusur
kaset, karena CD berukuran lebih besar, sehingga player-nya pun
berbentuk lebih besar; selain itu, soal ketahanan, CD kalah dari kaset. CD
mudah rusak karena mudah tergores, sedangkan kaset dan pemutarnya lebih tahan
banting, ditambah perawatannya yang lebih mudah dan ekonomis.
Tapi itu semua berubah ketika Internet mulai
populer di pertengahan tahun 2005. Teknologi digital menghasilkan produknya,
yaitu pemutar MP3 yang ukurannya dapat mencapai 1/4 dari Walkman. Musik-musik
pun mulai banyak tersedia di Internet dalam bentuk MP3, yang dapat diunduh, dan
kebanyakan adalah ilegal. Banyak juga orang yang mengkonversi musik-musik
kasetnya ke dalam bentuk digital MP3, lalu menyebarkannya di Internet.
Sebenarnya MP3 sudah ada sejak lama, tapi baru populer ketika muncul pemutar CD
portabel, dan menjadi standar pemutar audio ketika pemutar suara digital
portabel mulai banyak diproduksi.
Dengan melejitnya pemutar MP3 portabel, membuat
kaset dan Walkman tergusur dalam waktu singkat. Aku ingat sekitar pertengahan
tahun 2006, dari sekian banyak toko kaset di kotaku, hanya 1 toko yang buka.
Padahal dua tahun sebelumnya masih buka, dan aku membeli banyak kaset musik
disana.
Mungkin itulah ceritaku tentang Walkman. Oh
sial... tulisannya kurang tertata dengan baik, yap... aku menulisnya secara spontan tanpa dikonsep dulu.
Senin, 13 Oktober 2014
Bangun Di Dini Hari
Musim kemarau... air ledeng tidak keluar dari sekitar pukul 6 pagi, sampai sekitar pukul 12 malam. Pompa air tanahku rusak, sehingga pada rentang waktu itu, air tidak mengalir dari setiap keran di rumahku. Aku mengandalkan penampungan-penampungan air seperti bak mandi, tong, dan yang lainnya untuk menyimpan persediaan air ketika dibutuhkan. Setiap dini hari pukul 1 atau 2, aku harus bangun tidur untuk mengisi penampungan-penampungan air tersebut, kalau tidak, siangnya bisa celaka tidak ada air. Semoga musim kemarau kali ini cepat berakhir.
Minggu, 12 Oktober 2014
Mengenang Flashdisk Legendarisku Yang Telah Mati 3 Tahun Lalu
Flashdisk ini telah kumiliki sejak Juli 2007 lalu, Verbatim U3 berkapasitas 2 GB (sebenarnya hanya 1.6 GB yang bisa dipakai untuk menyimpan data). Aku memiliki banyak kenangan dengan benda ini. Banyak teman-temanku juga yang suka meminjam Flashdisk ini. Saat itu Flashdisk belum menjadi barang yang terjangkau, dan orang-orang saat itu belum menganggap Flashdisk sebagai barang yang benar-benar dibutuhkan, jadi mereka lebih baik meminjam untuk suatu kebutuhan sementara. Pada tanggal 7 April 2011, Flashdisk ini mati setelah dicolokkan ke komputer di kampusku. Kemungkinan penyebabnya adalah listrik yang tidak stabil, sehingga merusak Flashdisk tersebut.
Sekarang, Flashdisk ini telah aku jadikan gantungan kunci. Tutupnya aku lem supaya tidak terbuka.
Ketika Internet Download Manager Mengambil Bandwidth Orang Lain
Agustus 2010, saat itu aku menuju sebuah Warnet (Warung Internet) yang letaknya lumayan jauh dari rumahku. Aku berniat mengunduh software editor video dan game. Alat yang kubawa adalah sebuah Flashdisk sebesar 4 GB, yang didalamnya berisi software Internet Download Manager (IDM) portabel, untuk membantuku mengunduh; kedua, tentu saja uang untuk membayar. Hmmm... saat itu Warnet-Warnet di Indonesia mulai memasuki masa kejayaannya, baik tingkat kecil, sedang, maupun besar. Facebook, Game Online, dan Youtube berperan penting disini. Sebelum pertengahan tahun 2009, kebanyakan orang-orang yang pergi ke Warnet adalah mahasiswa dan pekerja yang mencari sesuatu untuk mendukung perkuliahan atau pekerjaannya. Tapi itu semua berubah ketika Facebook masuk ke Indonesia di pertengahan tahun 2009. Warnet menjadi sesuatu yang "merakyat", karena semua orang butuh Internet, Internet menjadi kebutuhan utama seperti telepon seluler.
Warnet yang aku kunjungi saat itu memiliki posisi duduk yang nyaman, dimana setiap komputer pengguna dipisahkan oleh sket, sehingga pengguna lain disampingnya tidak bisa mengintip. Sebenarnya bisa mengintip, tapi harus berdiri. Hah... benar-benar privasi yang baik. Tapi bukan tanpa kekurangan, kebersihan dan kerapihan Warnet tersebut kurang terjaga. Uh... selalu ada sampah disana-sini.
Bagaimanapun juga, aku tidak punya pilihan lain. Aku mulai menyalakan komputer dan mencolokkan Flashdisk; lalu mengunduh software editor video AVS Video Editor dan game Gamehouse. IDM benar-benar membantuku, karena dia juga mengambil bandwidth pengguna lain. Yup... tapi saat itu aku belum tahu kalau IDM seperti itu. "Ah... nge-lag!" keluh seseorang yang sedang bermain Game Online Point Blank. Dan yang lainnya pun sama. "Sepertinya ada yang sedang men-download!" kata seseorang yang lainnya. Lalu aku menyadari kalau akulah yang salah, ya... ternyata IDM mengambil bandwidth pengguna lain, sehingga Game yang sedang mereka mainkan, koneksinya menjadi macet atau lag. Tentu saja ini sangat mengganggu, apalagi sedang seru-serunya bermain. Mengambil jalan terbaik, aku buru-buru angkat kaki dari sana; beruntung software editor video dan beberapa game telah aku unduh, dan tersimpan di Flashdisk sakti 4 GB-ku. Setelah itu aku tidak mendengar keluh kesah lagi dari orang-orang yang sedang bermain Game di dalam, Hehehe...
Setelah itu, setiap aku ke Warnet, aku tidak pernah menggunakan IDM lagi. Takut... takut kalau-kalau aku disekuk & disetut (ditonjok) sama pengunjung Warnet yang kesini-kesini semakin beringas, khususnya mereka yang bermain Game Online, apalagi yang bergerombol.
Sayangnya, kejayaan Warnet mulai turun di pertengahan tahun 2012. Mulai awal tahun 2013, banyak Warnet-Warnet kecil dan sedang, gulung tikar. Sampai saat ini aku menulis tulisan ini, hanya Warnet-Warnet besar yang masih beroperasi, itupun ditujukan untuk Game Online. Namun di daerah-daerah dekat sekolah atau perguruan tinggi, Warnet tingkat menengah masih beroperasi.
Minggu, 05 Oktober 2014
Rabu, 01 Oktober 2014
Langganan:
Komentar (Atom)



















