Agustus 2010, saat itu aku menuju sebuah Warnet (Warung Internet) yang letaknya lumayan jauh dari rumahku. Aku berniat mengunduh software editor video dan game. Alat yang kubawa adalah sebuah Flashdisk sebesar 4 GB, yang didalamnya berisi software Internet Download Manager (IDM) portabel, untuk membantuku mengunduh; kedua, tentu saja uang untuk membayar. Hmmm... saat itu Warnet-Warnet di Indonesia mulai memasuki masa kejayaannya, baik tingkat kecil, sedang, maupun besar. Facebook, Game Online, dan Youtube berperan penting disini. Sebelum pertengahan tahun 2009, kebanyakan orang-orang yang pergi ke Warnet adalah mahasiswa dan pekerja yang mencari sesuatu untuk mendukung perkuliahan atau pekerjaannya. Tapi itu semua berubah ketika Facebook masuk ke Indonesia di pertengahan tahun 2009. Warnet menjadi sesuatu yang "merakyat", karena semua orang butuh Internet, Internet menjadi kebutuhan utama seperti telepon seluler.
Warnet yang aku kunjungi saat itu memiliki posisi duduk yang nyaman, dimana setiap komputer pengguna dipisahkan oleh sket, sehingga pengguna lain disampingnya tidak bisa mengintip. Sebenarnya bisa mengintip, tapi harus berdiri. Hah... benar-benar privasi yang baik. Tapi bukan tanpa kekurangan, kebersihan dan kerapihan Warnet tersebut kurang terjaga. Uh... selalu ada sampah disana-sini.
Bagaimanapun juga, aku tidak punya pilihan lain. Aku mulai menyalakan komputer dan mencolokkan Flashdisk; lalu mengunduh software editor video AVS Video Editor dan game Gamehouse. IDM benar-benar membantuku, karena dia juga mengambil bandwidth pengguna lain. Yup... tapi saat itu aku belum tahu kalau IDM seperti itu. "Ah... nge-lag!" keluh seseorang yang sedang bermain Game Online Point Blank. Dan yang lainnya pun sama. "Sepertinya ada yang sedang men-download!" kata seseorang yang lainnya. Lalu aku menyadari kalau akulah yang salah, ya... ternyata IDM mengambil bandwidth pengguna lain, sehingga Game yang sedang mereka mainkan, koneksinya menjadi macet atau lag. Tentu saja ini sangat mengganggu, apalagi sedang seru-serunya bermain. Mengambil jalan terbaik, aku buru-buru angkat kaki dari sana; beruntung software editor video dan beberapa game telah aku unduh, dan tersimpan di Flashdisk sakti 4 GB-ku. Setelah itu aku tidak mendengar keluh kesah lagi dari orang-orang yang sedang bermain Game di dalam, Hehehe...
Setelah itu, setiap aku ke Warnet, aku tidak pernah menggunakan IDM lagi. Takut... takut kalau-kalau aku disekuk & disetut (ditonjok) sama pengunjung Warnet yang kesini-kesini semakin beringas, khususnya mereka yang bermain Game Online, apalagi yang bergerombol.
Sayangnya, kejayaan Warnet mulai turun di pertengahan tahun 2012. Mulai awal tahun 2013, banyak Warnet-Warnet kecil dan sedang, gulung tikar. Sampai saat ini aku menulis tulisan ini, hanya Warnet-Warnet besar yang masih beroperasi, itupun ditujukan untuk Game Online. Namun di daerah-daerah dekat sekolah atau perguruan tinggi, Warnet tingkat menengah masih beroperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar