Hari minggu (8/2)
kemarin aku mengendarai sepeda motorku untuk menghadiri undangan pernikahan
teman. Seperti yang aku duga, kondisi lalu lintas sangat padat. Mobil pribadi
dan sepeda motor mendominasi jalanan, perbandingan jumlahnya seperti jumlah
kepulauan kecil di samudera Pasifik dengan samudera Pasifiknya sendiri. Baru maju sebentar, di depan sudah ada kendaraan; mau
melambat dengan berada di sebelah sisi jalan, tetap ada kendaraan di belakang
yang mengklakson supaya aku mempercepat laju. Penggunaan rem dan gas akselerasi
pendek menjadi sangat sering, itu memberikan stres yang hebat pada kendaraan.
Syukurnya, mayoritas
pengendara mematuhi peraturan lalu lintas yang ada, sehingga meskipun padat,
masih cukup tertib. Hanya saja yang membuatku jengkel adalah pengendara mobil
pribadi (biasanya mobil mewah) yang suka membuang sampah (biasanya berupa
bungkusan berisi sampah) ke pinggir jalanan dengan cueknya, seakan-akan dia
berkata "Persetan dengan kota ini, aku buang saja sampahnya disini!" Pemerhati fenomena ini mengatakan, kebanyakan pelakunya adalah
dari luar kota, tapi belum ada kesimpulan apa motif sebenarnya mereka melakukan
itu.
Aku salut pada mereka
yang sedang dalam keadaan terburu-buru, mungkin karena ada keperluan mendesak,
mengendarai kendaraannya dengan cepat, tetapi
tetap menjaga keselamatan dirinya dan pengendara lain, mereka sangat terampil;
yang lainnya aku salut adalah mereka yang mengerti akan ambulan atau pemadam
kebakaran dengan memberikan jalan.
Tapi tetap saja,
padatnya lalu lintas kendaraan yang luar biasa ini membuatku sakit kepala, dan
ini terasa ketika mengendarai kendaraan pribadi; menumpang kendaraan umum juga
terasa, tapi tidak seberapa. Mata,
telinga, otot, dan pikiran (dan juga perasaan) harus bekerja keras memproses
objek yang sangat banyak. Salah sedikit, misalnya menyenggol bemper belakang
mobil, maka harus bersiap-siap dengan kemungkinan kejadian selanjutnya. Selain
itu, banyaknya objek membuat kemungkinan kejadian yang akan terjadi lebih
banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar